Pengukuran Durasi dan Intensitas Tuturan Larangan dalam Bahasa Indonesia Menggunakan Aplikasi PRAAT
Abstract
This study discusses prohibitive utterances as a form of speech act that serves to prevent or stop actions that are undesirable to the speaker. The main objective of this study is to explain the measurement of the duration and intensity of prohibitive utterances in Indonesian spoken by male and female speakers, as well as to identify the greatest, smallest, and average stress based on sentence type. This study uses experimental phonetic methods with an acoustic approach to analyze language sounds, focusing on acoustic values and sound waves. Data in the form of recordings of prohibitive utterances in WAV format were collected through recording techniques from male and female respondents. The analysis was carried out using PRAAT software, focusing on the duration and intensity of the sound. The data were classified into three categories of utterances: short, medium, and long. The results showed that prohibitive utterances with short, medium, and long sentences tended to be spoken more quickly by male speakers. The greatest stress in long utterances was found on the word “don't,” both by male and female speakers, with higher intensity variations in males. In medium-length sentences, intensity was relatively balanced between genders. Short sentences tended to be spoken with stronger spontaneous emphasis, both by males and females. This study shows that physical variations in the sound of prohibitive utterances are influenced by sentence structure, emotion, and speaker gender, which has implications for effective communication strategies in prohibitive contexts.
Abstrak
Penelitian ini membahas tuturan larangan sebagai bentuk tindak tutur yang berfungsi mencegah atau menghentikan tindakan yang tidak diinginkan oleh penutur. Tujuan utama penelitian adalah menjelaskan pengukuran durasi dan intensitas tuturan larangan dalam Bahasa Indonesia yang diujarkan oleh penutur laki-laki dan perempuan, serta mengidentifikasi tekanan terbesar, terkecil, dan rata-rata berdasarkan jenis kalimat. Penelitian ini menggunakan metode fonetik eksperimental dengan pendekatan akustik untuk menganalisis bunyi bahasa dengan menitikberatkan pada nilai akustik dan gelombang bunyi. Data berupa rekaman tuturan larangan dalam format WAV dikumpulkan melalui teknik rekam dari responden laki-laki dan perempuan. Analisis dilakukan dengan perangkat lunak PRAAT, fokus pada durasi dan intensitas suara. Data diklasifikasikan ke dalam tiga kategori tuturan yakni singkat, sedang, dan panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan larangan dengan kalimat singkat, sedang, dan panjang cenderung lebih cepat durasi yang diujarkan oleh penutur laki-laki. Penekanan terbesar dalam tuturan panjang ditemukan pada kata “jangan”, baik oleh penutur laki-laki maupun perempuan dengan variasi intensitas yang lebih tinggi pada laki-laki. Pada kalimat sedang, intensitas relatif seimbang antar jenis kelamin. Kalimat singkat cenderung diujarkan dengan tekanan lebih kuat secara spontan, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini menunjukkan bahwa variasi fisik bunyi dalam tuturan larangan dipengaruhi oleh struktur kalimat, emosi, dan jenis kelamin penutur yang berimplikasi pada strategi komunikasi efektif dalam konteks larangan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adriana, I. (2012). Bahasa dan Gender: Antara Dominasi dan Subordinasi (Sebuah Kajian Sosiolinguistik). OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, 6(2). https://doi.org/10.19105/OJBS.V6I2.425
Bhaskoro, S. B., & D, A. R. W. (2012). Aplikasi Pengenalan Gender Menggunakan Suara. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/2947
Boersma, P., & Weenink, D. (2003). PRAAT: Doing Phonetics by Computer. Ear & Hearing, 32(2), 266.
https://doi.org/10.1097/AUD.0b013e31821473f7
Clark, J., & Yalop, C. (1990). An Introduction to Phonetics & Phonology. Massachussets: Basil Blackwell.
Erwina, E. (2020). Intonasi Perasaan Senang Tuturan Bahasa Melayu Langkat dengan Menggunakan Metode Average. Indonesian Language Education and Literature, 6(1), 47-57.
https://doi.org/10.24235/ileal.v6i1.7228
Grice, M., & Baumann, S. (2007). Introduction To Intonation - Functions And Models. In J.Trouvain & U. Gut (Eds.), Non-Native Prosody. Phonetic Description and Teaching Practice.
https://doi.org/10.1515/9783110198751.1.25
Gunawan, F., & Yustanto, H. (2019). Sistem Prosodi Suara Mahasiswa Multietnis di Surakarta. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 8(2), 143-163.
https://doi.org/10.26499/rnh.v8i2.1123
Halawa, N., Gani, E., & Syahrul. (2019). Kesantunan Berbahasa Indonesia dalam Tindak Tutur Melarang dan Mengkritik pada Tujuh Etni. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 15(2), 195-205. https://doi.org/10.15294/LINGUA.V15I2.17738
Hawthorne, K., & Fischer, S. (2020). Speech-language pathologists and prosody: Clinical practices and barriers. Journal of Communication Disorders, 87. https://doi.org/10.1016/j.jcomdis.2020.106024
Heryono, H. (2019). Pengukuran Pitch dan Intensity Diftong Tertinggi Menggunakan Program PRAAT. Jurnal Linguistik Komputasional (JLK), 2(2), 47. https://doi.org/10.26418/jlk.v2i2.22
Irawan, Y. (2017). Fonetik Akustik. Angkasa.
Islamiati, Arianti, R., & Gunawan. (2020). Tindak Tutur Direktif dalam Film Keluarga Cemara Sutradara Yandy Laurens. Jurnal Pendidikan Rokania, 5(2), 258-270. https://doi.org/10.37728/jpr.v5i2.338
Izzah, N. (2018). Klastering Suara Berdasarkan Gender Menggunakan Algoritma K-Means dari Hasil Ekstraksi FFT (Fast Fourier Transform). Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika, 6(1), 47-58. https://doi.org/10.25139/sm.v6i1.790
Jamil, K., & Silvana, T. (2017). Durasi Akustik Pembelajar Bahasa Arab di Medan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 3(1), 62-69.
https://doi.org/10.22225/jr.3.1.96.62-69
Ladefoged, P., & Keith, J. (2001). A Course in Phonetics. Michael Rosenberg.
Machmud, H., & Gunawan, F. (2022). Tuturan Direktif Bahasa Pengasuhan Anak Pra-Sekolah di Indonesia: Sebuah Studi Kasus/Directive Pre-School Parenting Language In Indonesia: A Case Study. Aksara, 33(2), 269-282.
https://doi.org/10.29255/aksara.v33i2.960.269-282
Marsono. (2018). Fonetik. Gadjah Mada University Press.
Muslich, M. (2024). Fonologi bahasa Indonesia: Tinjauan deskriptif sistem bunyi bahasa Indonesia. Bumi Aksara.
Narhan, R., Sholihatun, P., & Syarfina, T. (2023). Analisis Frekuensi, Intensitas, dan Durasi pada Bahasa Turki oleh Native Speaker dan Non-Native Speaker menggunakan PRAAT. LINGUA : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 20(2), 351-372.
https://doi.org/10.30957/lingua.v20i2.840
Pan, Q. (2011). On the features of female language in English. Theory and Practice in Language Studies, 1(8), 1015-1018.
https://doi.org/10.4304/tpls.1.8.1015-1018
Pranoto, S. M. (2018). Analisis Frekuensi, Durasi dan Intensitas Suara Laki-Laki dan Perempuan Jawa Menggunakan Perangkat Lunak PRAAT. Lingua: Jurnal Bahasa dan Sastra, 14(2), 190-199. https://doi.org/10.15294/LINGUA.V14I2.15237
Retno, T. W. N. (2020). Analisis Prosodi pada Monolog Aktor Film Menggunakan Aplikasi Praat (Kajian dalam Bidang Fonetik Akustik). Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra, 15(4), 419-432.
https://doi.org/10.14710/nusa.15.4.419-432
Salfita, M., & Manaf, N. A. (2021). Tindak Tutur Direktif Menyuruh Tokoh Protagonis dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere Liye. Aksara, 33(1), 111-120. https://doi.org/10.29255/aksara.v33i1.504.111-120
Sendana, A. K., Patintingan, M. L., Palimbong, D. R., Patanduk, S. T., & Monica, S. (2024). Kemarahan karena Bahasa Tutur: Penggunaan Bahasa Tutur yang Memicu Emosi Kemarahan. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra, 10(1), 519-525.
https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3052
Suryani, Y., & Darmayanti, N. (2012). Kemahiran Berbahasa Indonesia Penutur Korea: Kajian Prosodi dengan Pendekatan Fonetik Eksperimental. Sigma-Mu , 4(2), 52-63.
https://doi.org/10.35313/sigmamu.v4i2.872
Thamrin, L., Tanira, F., & Suhardi. (2023). Kajian Fonetik Bunyi Vokal Tunggal Bahasa Mandarin. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 6(1), 25-42. https://doi.org/10.30872/diglosia.v6i1.554
Wardana, I. K. (2022). Spectral and Temporal Processing in Balinese Vowel Of Non-Fluent Aphasia. Aksara, 34(1), 125-150.
https://doi.org/10.29255/aksara.v34i1.560.125-150
Wilson, C., Davidson, L., & Martin, S. (2014). Effects of Acoustic-Phonetic Detail on Cross-Language Speech Production. Journal of Memory and Language, 77(C), 1-24. https://doi.org/10.1016/j.jml.2014.08.001
Refbacks
- There are currently no refbacks.