SISTEM NAMA ORANG BALI: KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA

I Gde Wayan Soken Bandana

Abstract


Pemberian nama pada bayi saat lahir, secara umum, memiliki maksud dan tujuan tertentu. Hal itu dapat dijumpai di Indonesia, termasuk di Bali. Dalam masyarakat Bali pemberian nama pada bayi umumnya memiliki harapan-harapan tertentu. Kajian ini termasuk dalam bidang ilmu linguistik antropologi. Sehubungan dengan hal itu, tulisan ini membahas dua masalah: struktur linguistik dan makna, baik makna leksikal/tekstual maupun makna kontekstual. Berdasarkan analisis struktur linguistik, ditemukan nama-nama orang Bali yang tergolong dalam tiga jenis kata: (1) kata sandang, (2) kata sifat, dan (3) kata bilangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara leksikal nama orang Bali mempunyai makna pengharapan dan makna kenangan. Di samping itu, secara kontekstual, nama-nama tersebut mengandung makna tersendiri sesuai dengan interpretasi pemberi nama.


Keywords


nama; struktur; makna

Full Text:

PDF

References


Agung, A.A.Gde Putra. 2001. Perubahan Sosial dan Pertentangan Kasta di Bali Utara. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia.

Chaer, Abdul. 1990. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Danandjaja, James. 1989. Kebudayaan Petani Desa Trunyan Di Bali.Jakarta: Universitas Indonesia.

Duranti, Alessandro. 1997. Linguistik Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.

Halliday, M.A.K. 1978. Language and Social Semiotic: The Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edward Arnold.

Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Kridalaksana, Harimurti. 2001.Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mbete, Aron Meko. 2004. Lingusitik Kebudayaan: Rintisan Konsep dan Beberapa Aspek Kajiannya. (Dalam Bawa, I Wayan dan I Wayan Cika (penyunting): Bahasa dalam Perspektif Kebudayaan). Denpasar: Universitas Udayana.

Nawawi, H. Hadari. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Palmer, F.R. 1976. Semantics: A New Out Line. Cambridge:Cambridge University Press.

Palmer, Gary B. 1996. Toward A Theory Of Cultural Linguistics. USA: The University of Texas Press.

Parera, Jose Daniel. 1990. Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.

Riana, I Ketut. 2003. “Linguistik Budaya: Kedudukan dan Ranah Pengkajiannya”. Dalam Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Bidang Linguistik Budaya pada Fakultas Sastra Unud. Denpasar: Universitas Udayana.

Sibarani, Robert. 2004. Antropolinguistik: Antropologi Lingusitik, Linguistik Antropologi. Medan: Poda.

Sudaryanto. 1982. Metode Linguistik, Kedudukan, Aneka Jenisnya, dan Faktor Penentu Wujudnya. Yogyakarta: Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada.

Sugono, Dendy dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ullman, Stephen. 1977. Semantics: an Introduction to the Science of Meaning. Basil Blackwell, Oxford. Terjemahan oleh Sumarsono. 1985. “Pengantar Semantik”. Singaraja: Prodi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unud.

Wiana, I Ketut. 2006. Memahami Perbedaan Catur Warna, Kasta, dan Wangsa. Surabaya: Paramita.




DOI: http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v27i1.166.1-11

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

_______________________________________________________________________________________________________

Aksara INDEXED IN:

   
     

_______________________________________________________________________________________________________

 

AKSARA diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP)

 AKSARA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 

View My Stats