MASKULINITAS TOKOH TARŌ DALAM MUKASHI BANASHI
Abstract
Penelitian ini mengkaji maskulinitas tokoh Tarō dalam mukashi banashi, cerita rakyat
Jepang. Mukashi banashi yang menjadi objek kajian ini adalah Momotarō, Kintarō, Kotarō
to Haharyū, Sannen Netarō, dan Urashima Tarō. Pada kelima mukashi banashi ini terdapat
tokoh yang bernama Tarō dengan peranannya masing-masing. Fokus penelitian ini adalah
analisis gambaran tokoh Tarō, fungsi, dan nilai budaya Jepang yang terdapat dalam mukashi
banashi. Penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra dan teori maskulinitas dengan
metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan lima tokoh Tarō, yaitu Momotarō,
Kintarō, Kotarō, Sannen Netarō, dan Urashima Tarō yang memiliki ciri fisik maskulin dan
sifat bushido ‘kesatria’. Namun, terdapat juga beberapa sifat yang sedikit bertentangan dengan
konsep maskulin. Selain itu, melalui kelima mukashi banashi ini diketahui pula fungsi dan
unsur-unsur budaya yang terdapat dalam cerita rakyat Jepang.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Connell, R. (1995). Masculinities. Berkeley:
University of California Press.
Darwin, M. (1999). “Posisi Laki-laki dalam
Masyarakat Patriakis”. Yogyakarta: Center
for Population and Policy Studies; Universitas
Gadjah Mada.
Elfira, M. (2008). “Vasilisa Maligina Karya A.M.
Kollontai.” Wacana, Vol. 10 April 2008, hlm.
—49. Jakarta: Universitas Indonesia.
Hirota, K. (2010). Keys to the Japanese Heart and
Soul. Tokyo: Kondansha International Ltd.
Laurenson, D. dan Alan S. (1972). The Sociology
of Literature. London: Paladin.
Kawauchi, S. (2005). Mangga Nippon Mukashi
Banashi: Urashima Tarō. Tokyo: Futami
Shobou.
Kawauchi, S. (2006). Mangga Nippon Mukashi
Banashi: Kotarō to Haharyū. Tokyo: Futami
Shobou.
Kawauchi, S. (2009a). Mangga Nippon Mukashi
Banashi: Kintarō. Tokyo: Futami Shobou.
Kawauchi, S. (2009b). Mangga Nippon Mukashi
Banashi: Momotarō. Tokyo: Futami
Shobou.
Kawauchi, S. (2009c). Mangga Nippon Mukashi
Banashi: Sannen Netarō. Tokyo: Futami
Shobou.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Kurniawan, H. (2009). Sastra Anak: dalam Kajian
Strukturalisme, Sosiologi, Semiotika,
hingga Penulisan Kreatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Nitobe, I. (2008). Bushido: Jiwa Jepang. (R.
Pujo Purnomo penerjemah). Surabaya: Era
Media.
Ratna, N.K. (2009). Teori, Metode, dan Teknik
Penelitian Sastra dari Strukturalisme hingga
Poststrukturalisme: Perspektif Wacana
Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjianto. (2002). Kamus Istilah Masyarakat
dan Kebudayaan Jepang. Jakarta: Kesaint
Blanc.
Sukatman. (2009). Butir-butir Tradisi Lisan Indonesia;
Pengantar Teori dan Pembelajarannya.
Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Uliyah, I. (2014). Maskulinitas Laki-laki dalam
The King is Dead (The Island) Karya A.
Alberts: Sebuah Kajian Postkolonial Karya
Sastra Hindia Belanda. Jakarta: Universitas
Indonesia.
DOI: http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v28i1.13.15-24
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
_______________________________________________________________________________________________________
Aksara INDEXED IN:
![]() | ||||
_______________________________________________________________________________________________________
AKSARA diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP)
AKSARA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License