LIMA CERPEN PROPAGANDA LEKRA (1950—1965)

I Wayan Artika

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap muatan, karakter, dan tujuan ditulisnya cerpen propaganda; serta mengkaji hubungan sastra dan politik semasa Lekra (1950—1965).  Masalah penelitian adalah muatan, tujuan, karakter cerpen propaganda serta hubungan sastra dan politik.  Metode untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan penelitian, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian membuktikan, cerpen propaganda sarat muatan marxisme dan agenda perjuangan PKI. Tujuan cerpen propaganda adalah memengaruhi massa rakyat agar mendukung perjuangan PKI.  Karakter cerpen propaganda dibedakan menjadi karakter umum (yaitu aktual, menyerang lawan, memengaruhi pembaca) dan karakter yang tampak pada struktur karya (bertema komunisme; tidak mementingkan alur; cerita berupa pandangan ideologis-politik pengarang; setting Revolusi Indonesia; pelaku cerita; rakyat tertindas, kader partai progresif, partisipan, simpatisan, dan militan PKI); dan bahasa mudah dimengerti. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, cerpen propaganda menunjukkan hubungan erat antara sastra, ideologi, dan politik. Hubungan sastra dan politik menunjukkan bahwa cerpen-cerpen tersebut merupakan alat propaganda PKI sesuai dengan Mukadimah 1950 dan 1959, Konsepsi Kebudayaan Rakyat, dan prinsip 1-5-1. Dalam hubungan tersebut, sastra berada di bawah politik dan kebenaran ideologi lebih tinggi daripada nilai sastra.

 

Keywords

Lekra; marxis; politik; propaganda; sastra

Full Text:

PDF

References

Aidit, D.N. (1964). ”Dengan Sastra dan Seni yang Berkepribadian Nasional Mengabdi Buruh, Tani dan Prajurit, Pokok-pokok Referat Di Hadapan Konfernas Sastra dan Seni Revolusioner”. Diucapkan di Jakarta tanggal 28 Agustus 1964. Dalam Tentang Sastra dan Seni. Yayasan Pembaruan Jakarta, 1964. Available from: URL: http://www.marxist.org/indonesia/indones/aidit (1964)-sastra dan seni.pdf. diakses pada hari Sabtu tanggal 2 Maret 2013.

Anhari, A. F. (2016). “Teknik Propaganda dalam Novel Student Hidjo Karya Mas Marco”. Skripsi. Kediri: Univeritas PGRI.

Artika, I W. (2014). “Representasi Ideologi dalam Sastra Lekra: Kajian New Historicism Antologi Gugur Merah dan Laporan dari Bawah”. Disertasi. Denpasar: Program Pascasarjanan Universitas Udayana.

Barry, P. (2010). Beginning Theory: Pengantar Komprehensif Teori Sastra dan Budaya. Terjemahan Harviyah Widyawati dan Evy Setyarini. Yogyakarta: Jalasutra.

Birchall, I.H. (1977). “Marxism and Literature”. Dalam The Sociology of Literature Theoritical Approaches. Janet Wolf dan Jane Routh (Eds.) Keele: University of Keele. Hlm. 92—108.

Damono, S.D. (1984). Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Darmajadti S.J.R. (2014). ”Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang”. Makalah. Bangkalan: Universitas Trunojoyo.

Dewi dkk. (2015). ”Bentuk Propaganda Jepang di Bidang Sastra pada Majalah Djawa Baroe semasa Pendudukan Jepang di Indonesia 1942—1945”. Dalam JIA, Volume 1 April 2015, hlm. 47—39.

Dharta, A.S. 2010. “Dari Idealism ke Realisme”. Dalam Kepada Seniman Universal, Kumpulan Esai Sastra A.S. Dharta. Setyono, Budi (Ed.). Bandung: Ultimus. Hal. 15-18.

Eagleton, T. (2002). Marxisme dan Kritik Sastra. Terjemahan Roza Muliati dkk. Yogyakarta: Sumbu.

Estrelita, G.T. (2009). ”Penyebaran Hate Crime oleh Negara terhadap Lembaga Kebudayaan Rakyat”. Tesis. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia.

Fokkema, D.W. dan E. Kunne-Ibsch. (1998). Teori Sastra Abad Kedua Puluh. Terjemahan J. Praptadiharja dan Kepler Silaban. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Foulcher, K. (1986). Social Commitment in Literature and The Arts, The Indonesian “Institute of People’s Culture” 1050—1965. Clayton, Victoria: Southeast Asian Studies, Monash University.

Ira. (2008). ”Subang” dalam Laporan dari Bawah, Sehimpunan Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat 1950-1965”. Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan (Eds.). Yogyakarta: Indonesia Buku. Hlm. 188—123.

Iramanto, K. (2008). ”Atik” dalam Laporan dari Bawah, Sehimpunan Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat 1950—1965. Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan (Eds.). Yogyakarta: Indonesia Buku. Hlm. 134—193.

Ismail, Y. (1972). Pertumbuhan, Perkembangan dan Kejatuhan Lekra di Indonesia, suatu Tinjauan dari Aspek Sosio-Budaya. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia.

Jadi. (2008). ”Istri Kawanku”. Dalam Laporan dari Bawah, Sehimpunan Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat 1950—1965. Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan (Eds.). Yogyakarta: Indonesia Buku. Hlm. 124—129.

Jassin, H.B. (1985). Tifa Penyair dan Daerahnya. Jakarta: Gunung Agung.

Kurasawa, A. (2016). Masyarakat dan Perang Asia Timur Raya, Sejarah dengan Foto yang Tak Terceritakan. Jakarta: Komunitas Bambu.

Lane, M. (2012). Malapetaka di Indonesia, Sebuah Esai Renungan tentang Pengalaman Sejarah Gerakan Kiri. Jakarta: Djamanbaroe.

Malna, A. (2000). Sesuatu Indonesia. Yogyakarta: Bentang.

Mastuti S.P.S. (2014). ”Analisis Novel Tjinta Tanah Air sebagai Media Masuk Militer pada Masa Pendudukan Jepang (1994—1945)”. Dalam Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah Volume 2, Nomor, 3, Oktober 2014, hlm. 323—333.

Namikakanda. 2008. ”Pesta Rakyat” dalam Laporan dari Bawah, Sehimpunan Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat 1950—1965 (Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan Ed.) Yogyakarta: Indonesia Buku. Hal. 240—243.

Nitayadnya, I W. (2013). ”Muatan Politik Propaganda Kolonial Jepang dalam Cerpen dan Drama Karya Idrus”. Dalam Atavisme, Jurnal Ilmiah Kesastraan, Volume 16, Nomor 2, Edisi Desember 2013, hlm. 215—227.

Prabowo, P.D. (2012). ”Sastra Propaganda: Sebuah Studi Kasus Tembang Macapat pada Era Orde Baru di KMD Kandha Raharja”. Dalam Widyaparwa, Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, Volume 40, Nomor 2, Desember 2012, hlm. 1—12.

Prasilia, J. (2014). ”Propaganda Unifikasi Korea Utara dan Korea Selatan dalam Serial Drama Televisi Korea The King 2 Hearts”. Dalam Komunikasi, e-jurnal, Volume 2, Nomor 1, 2014, hlm. 1—14.

Ratna, N.K. (2010). Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humanioar pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Retno, L.S. (2008). ”Menyambut Kongres ke-VI PKI”. Dalam Laporan dari Bawah, Sehimpunan Cerita Pendek Lekra Harian Rakjat 1950-1965. Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan (Eds.) Yogyakarta: Indonesia Buku. Hlm. 165—171.

Rizal, M.D.F. (2016). ”Komik sebagai Propaganda; Tinjauan Sosiologi Sastra terhadap Merebut Kota Perjuangan”. Dalam Konferensi Nasional Bahasa III, hlm. 267—272.

Suyatno, S. (2011). ”Sajak-sajak Realisme Sosialis Lekra: Kajian Tematik”. Dalam Humaniora, Jurnal Sastra, Volume 23, Nomor 1, Februari 2011, hlm. 49—58.Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Taum, Y.Y. (2012). “Prosa Lekra 1950—1965, Studi tentang Karya Sastra, Sastrawan, dan Kedudukannya dalam Sejarah Sastra Indonesia”. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat-USD.

Teeuw, A. (1996). Modern Indonesian Literature II. Leiden: KITLV Press.

Varadyna, Y. (2016). ”Karya Sastra sebagai Media Propaganda pada Masa Pendudukan Jepang di Jakarta 1942—1945”. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Violeta, S. S. (2012). ”Pengaruh Politik terhadap Perkembangan Sastra Indonesia masa Demokrasi Terpimpin”. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Wasono, S. (2007). “Teknik Propaganda dalam Sejumlah Cerpen Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang”. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.

Yuliantri, R.D.A. dan M.M. Dahlan (Eds.) (2008a). Lekra Tak Membakar Buku. Yogyakarta: Merakesumba.

Yuliantri, R.D.A. dan M.M. Dahlan (Eds.) (2008b). Laporan dari Bawah, Sehimpunan Cerpen Lekra Harian Rakjat 1950—196. Yogyakarta: Merakesumba.

Yuliati, dkk. (2002). ”Seni sebagai Media Propaganda pada Masa Pendudukan Jepang di Jawa (1942—1945)”. Laporan Penelitian. Semarang: Universitas Diponogoro.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.