Storynomics: Intertextuality between Anime Naruto and Branding of a Creative Industry Product

I Gusti Ayu Agung Istri Gita Saraswati Jelantik, Ida Ayu Laksmita Sari, I Nyoman Rauh Artana

Abstract


This study aims to analyze the relationship between anime Naruto's text and creative and cultural industries in the creative industry products derived from anime Naruto. The method in this study is an informal method. There are three theories used, namely the storynomics theory proposed by Mckee (2018), the intertextual theory proposed by Kristeva (1980), and the semiotic theory proposed by Barthes (1957). Based on the results of the study, it is found that the word Naruto and Konoha village symbols are widely used in promoting a product. In addition, the psychological influence of the Naruto character affects the audience's interest in buying the product. Intertext also plays an important influence in product creation because the products sold are modified items that appear in the anime. Furthermore, the objects in the anime have existed since ancient times, one of which is hitaiate. In Japanese society, hitaiate is more popularly known as hachimaki. This hachimaki is often used by students, craftsmen and supporters of sports competitions.

 

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Storynomics: Hubungan Intertekstual AnimeNaruto dengan BrandingSebuah Produk Industri Kreatif”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan antara teks anime Naruto dengan industri kreatif dan budaya yang terkadung dalam produk industri kreatif yang berasal dari animeNaruto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode informal. Teori yang digunakan ada tiga yaitu teori storynomicsyang dikemukakan oleh Mckee (2018), teori intertekstual yang dikemukakan oleh Kristeva (1980), dan teori semiotika yang dikemukakan oleh Barthes (1957). Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa banyaknya kata Naruto dan simbol desa Konoha yang digunakan dalam mempromosikan sebuah produk. Selain itu pengaruh psikologi tokoh Naruto mempengaruhi minat audiens untuk membeli produk tersebut. Interteks juga memegang pengaruh penting dalam penciptaan produk karena produk yang dijual merupakan hasil modifikasi dari barang-barang yang muncul dalam anime. Selanjutnya, benda-benda yang terdapat dalam animepada kenyataannya benda tersebut sudah ada sejak zaman dahulu salah satunya adalah hitaiate. Dalam masyarakat Jepang hitaiatelebih populer dengan sebutan hachimakiHachimakiini sering digunakan oleh para pelajar, pengerajin kayu dan para pendukung perlombaan olahraga.


Keywords


storynomics; branding; Naruto; interteks

Full Text:

PDF

References


Aliyah, S. (2011). Pengaruh Metode Storytelling dengan Media Panggung Boneka terhadap Peningkatan Kemampuan Menyimak dan Berbicara Anak Usia Dini. Sekolah Pasca Sarjana. UPI. Bandung.

Barthes, Roland. 1983. Mitologi diterjemahkan oleh Nurhadi & Milah dari judul asli Mythologies. Edisi keempat. Bantul: Kreasi Wacana.

Cummins, Antony. 2009. Shinobi Soldiers: An Investigation Into The Ninja. USA: Wordclay.

Darma, Budi. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Dictionary, goo. 2021. 額当て. (Diakses pada tanggal 28 Januari 2021 pukul 09.54 WITA dari alamat https://dictionary.goo.ne.jp/word/額当て/)

Herfanda, Ahmadun Yosi. 2013. Sastra dalam Era Industri Kreatif. Jakarta: Makalah Kongres Bahasa Indonesia.

Irvan. 2019. Naruto: 10 Anbu Terkuat. (Diakses pada tanggal 8 Februari 2021 pukul 07.35 WITA dari alamat https://www.greenscene.co.id/2019/12/18/naruto-10-anggota-anbu-terkuat/)

Joy, Alicia. 2017. Traditional Japanese Masks and What They’re Used For. (Diakses pada tanggal 8 Februari 2021 pukul 11.28 WITA dari alamat https://theculturetrip.com/asia/japan/articles/traditional-japanese-masks-and-what-theyre-used-for/)

Joya, Mock. 2006. Japan and Things Japanese. London: Kegan Paul Limited.

Kawazoku. 2020. 七人の侍の感動をお届けします・・・浮き球で作った勘兵衛の鉢金コスプレ. (Diakses pada tanggal 6 februari 2021 pukul 11.36 WITA dari alamat https://blog.goo.ne.jp/nunakawazoku/e/a5cf7349fb95f9692b85439d4e46fe71).

Kristeva. Julia. 1980. Desire in Language: A Semiotic Approach to Literature and Art. New York: Columbia University Press.

Marbun, Putra Kristo. 2020. Fungsi dan Makna Simbolik Hachimaki dalam Kehidupan Masyarakat Jepang. Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Martono. 1994. Topeng dalam Perkembangan Budaya. Cakrawala Pendidikan Nomor 1, hlm. 79-94.

McKee, Robert & Grace, Tom. 2018. Storynomics: Story-Driven Marketing in the Post-Advertising World. New York: Twelve.

Melissa. 2012. Penggunaan Storytelling dalam Proses Terjadinya Word of Mouth pada Kampanye Produk Indomie Versi “Cerita Indomie”. Depok: Skripsi Prodi Periklanan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Moore, Ieva. 2014. Cultural and Creative Industries Concept A Historical Perspective. Procedia-Social and Bevavioral Science, hlm 738-746. Amsterdam: Elsevier Ltd.

Penber, Rei. 2019. Naruto: Top Strongest ANBU Members In The Series. (Diakses pada 26 November 2020 pukul 13.39 WITA dari alamat https://www.cbr.com/naruto-strongest-anbu-members/)

Ranang A.S. dkk. 2010. Animasi Kartun dari Analog Sampai Digital. Jakarta: Indeks.

Riday. 2013. Ikat Kepala Shinobi. (Daikases pada 17 November 2020 pukul 21.25 WITA dari alamat http://kage-ridayzee.blogspot.com/2013/05/ikat-kepala-shinobi.html)

Ressler, Karen. 2016. Report: Anime Industry Up 12% in 2015. (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2020 pukul 20.22 WITA dari alamat https://www.animenewsnetwork.com/news/2016-09-29/report-anime-industry-up-12-percent-in-2015/.107055)




DOI: http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v35i1.839.94--105

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

_______________________________________________________________________________________________________

Aksara INDEXED IN:

   
     

_______________________________________________________________________________________________________

 

AKSARA diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP)

 AKSARA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 

View My Stats