STRATA SOSIAL MASYARAKAT JAWA SEBAGAI BAHASA NONVERBAL STATIS : KAJIAN ETNOPRAGMATIK
Abstract
Artikel ini membahas strata sosial masyarakat Jawa sebagai bahasa nonverbal statis yang dikaji secara etnopragmatik. Kajian ini merupakan kajian interdisipliner antara teori etnografi dan pragmatik. Teori etnografi adalah kajian yang menggambarkan budaya suatu masyarakat, sedangkan kajian pragmatik pada dasarnya menggambarkan penggunaan bahasa berdasarkan konteks. Dengan demikian, kajian etnopragmatik adalah kajian penggunaan bahasa berdasarkan konteks budaya masyarakat pemiliknya. Tujuan penelitian adalah menggambarkan wujud, fungsi, dan makna pragmatik yang terdapat dalam strata sosial masyarakat Jawa. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan perekaman. Analisis data dilakukan melalui langkah konkret (a) identifikasi data, (b) klasifikasi data, dan (c) interpretasi data. Temuan hasil penelitian berupa (a) strata sosial tingkat kepriyayian, (b) strata sosial kedudukan seseorang di dalam masyarakat, (c) strata sosial yang diungkapkan secara metaforis, (d) strata sosial dalam memilih jodoh, (e) strata sosial temu trah, dan (d) strata sosial bias gender.
This article aims to identify the social strata of Javanese society as a static nonverbal language that is studied ethnopragmatically. This study is an interdisciplinary study of ethnographic and pragmatic theories. The theory of ethnography is a study that describes the culture of a society, while pragmatic studies basically describe the use of language based on context. Thus, ethnopragmatics review is the study of language use based on the cultural context of the owner’s community. The purpose of this study is to describe the form, function, and pragmatic meaning contained in the social strata of Javanese society. The design used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques used were observation, interviews, and recording. The data collection techniques used were carried out for two months (January-February 2020) by recording public speech in the Sleman area of Yogyakarta as a random sampling informant Data analysis was performed through concrete steps, namely: (a) data identification, (b) data classification, and (c) data interpretation. Data validity test was used data triangulation techniques, namely data triangulation and theory’s triangulation. The findings of the research are (a) social strata at the community level, (b) social strata of a person’s position in society, (c) social strata expressed metaphorically, (d) social strata in choosing a mate, (e) social layers of meeting, and (d) social strata of gender bias.
Keywords: nonverbal language, ethnopragmatics, social level
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abani, M. H. (2019). Fakta dan Fungsi Sosial Novel Trah Karya atas S Danusubroto. Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 7(1), 7–12. https://doi.org/10.15294/sutasoma.v7i1.32779
Cronk, L. (2017). Culture’s Influence on Behavior: Steps Toward a Theory. Evolutionary Behavioral Sciences, 11(1), 36–52. https://doi.org/10.1037/ebs0000069
Culpeper, J. (2014). Geoffrey Leech , 1936- 2014 : The pragmatics legacy.
Goebel, Z. (2002). Code choice in interethnic interactions in two urban neighborhoods of Central Java, Indonesia. International Journal of the Sociology of Language, 158(158), 69–87. https://doi.org/10.1515/ijsl.2002.052
Inawati, A. (2014). Peran Perempuan Dalam Mempertahankan Kebudayaan Jawa Dan Kearifan Lokal. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 13(2), 195. https://doi.org/10.14421/musawa.2014.132.195-206
Kurniawan, F. (2018). Selo Soemardjan : Dari Camat Jadi Profesor Sosiologi. Tirto.Id - Humaniora, 11 Juni. https://tirto.id/selo-soemardjan-dari-camat-jadi-profesor-sosiologi-cLLG).
Leech, G. (1984). Principles of Pragmatics. In Book Chapter (pp. 123–129). Longman.
Mandal, F. B. (2014). Nonverbal Communication in Humans. Journal of Human Behavior in the Social Environment, 24(4), 417–421. https://doi.org/10.1080/10911359.2013.831288
Mize, T. D. (2019). Doing gender by criticizing leaders: Public and private displays of status. Social Problems, 66(1), 86–107. https://doi.org/10.1093/socpro/spx032
Muafiah, E. (2010). KYAI, PENGANTIN DAN NETRALITAS MASYARAKAT: Studi Analisis Gender terhadap Ceramah Agama pada Acara Resepsi Pernikahan di Ponorogo. KODIFIKASIA Jurnal Penelitian Keagamaan Dan Sosial-Budaya Nomor, 1(4), 53–77.
Nurhadi, N. (2015). Bujang Dugang,, Esem Mantri, dan Semu Bupati Sasmitha Nalendra. https://nandonurhadi.wordpress.com/2015/11/23/bujang-dugang-esem-mantri-dan-semu-bupati-sasmitha-nalendra/
Nurmala, R., Maulana, S., Ip, S., Ikom, M., Prasetio, A., Sos, S., Si, M., Studi, P., Komunikasi, I., Komunikasi, F., & Telkom, U. (2016). KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ( Studi Kasus pada Kegiatan Belajar Mengajar di Rumah Bintang Gang Nangkasuni , Wastukencana Bandung ). E-Proceeding of Management, 3(1), 802–809.
Pranowo, & Yanti, N. T. A. (2019). WUJUD DAN MAKNA PRAGMATIK BAHASA NONVERBAL DALAM KOMUNIKASI MASYARAKAT JAWA : KAJIAN ETNOPRAGMATIK. Linguistik Indonesia, 37(2), 169–184.
Rohmanu, A. (2016). Acculturation of Javanese And Malay Islam in Wedding Tradition of Javanese Ethnic Community at Selangor, Malaysia. KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 24(1), 52. https://doi.org/10.19105/karsa.v24i1.1008
Saliyo. (2016). Konsep Diri dalam Budaya Jawa. Buletin Psikologi, 20(1–2), 26–35. https://doi.org/10.22146/bpsi.11946
Sukarno, S. (2010). The Reflection of the Javanese Cultural Concepts in the Politeness of Javanese. K@Ta, 12(1), 59–71. https://doi.org/10.9744/kata.12.1.59-71
Sukayana, I. N. (2015). Bahasa Pergaulan Sehari-hari Etnis Cina di Tabanan. AKSARA, 27(1), 25–35.
Susanti R dan Sumarlam dan Pamungkas. (2017). Pemahaman dan Kajian Pragmatik (Maret 2017). BukuKatta.
Suwardi. (1996). Prinsip “Othak-Athik Mathuk” dalam Penafsiran Falsafah Aksara Jawa. Cakrawala Pendidikan, XV(2).
Triratnawati, A. (2009). Gaya Pengelolaan dan Dinamika Trah Jawa. Humaniora, 21(3), 338–349. https://doi.org/10.22146/jh.v21i3.1332
Uyun, Q. (2002). Peran Gender dalam Budaya Jawa. Psikologika : Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 7(13), 32–42. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol7.iss13.art3
Warastuti, R. D. (2014). Fenomena Penggunaan Bahasa Nonverbal dalam Dakwah Kultural. Al-Mishbah, 10(1), 121–150.
Refbacks
- There are currently no refbacks.