NILAI BUDAYA DALAM UNGKAPAN IDIOMATIS BAHASA MELAYU JAMBI DIALEK MELAYU BUNGO PERSPEKTIF ANTROPOLINGUISTIK

Dodi Oktariza, Dedi Efendi

Abstract


Penelitian ini  bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai budaya yang ditemukan dalam ungkapan-ungkapan idiomatis bahasa Melayu Jambi dialek Melayu Bungo. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap,  yaitu tahap pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisis data. Metode yang dipilih dalam pengumpulan data adalah metode simak dan cakap dengan beberapa teknik pendukung diantaranya teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, teknik pancing, dan teknik rekam. Pada tahap analisis penulis menggunakan pendekatan  deskriptif kualitatif dengan berpijak dari metode analisis kontekstual dalam menjelaskan makna dari  nilai budaya yang dimaksud dari ungkapan-ungkapan idiomatis tersebut. Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis, penulis memilih   menggunakan metode informal. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dalam ungkapan idiomatis  bahasa Melayu Jambi dialek Melayu Bungo mengandung nilai-nilai budaya yang telah lama berkembang di tengah-tengah masyarakat penutur bahasa Melayu Jambi dialek Melayu Bungo. Adapun nilai-nilai budaya tersebut secara prinsip mencerminkan sikap atau pandangan hidup  dari masyarakat penutur bahasa Melayu Jambi dialek Melayu Bungo  yang dikategorikan baik maupun tidak baik. Selain itu,  ungkapan-ungkapan idiomatis yang digunakan oleh  masyarakat Melayu Jambi dialek Melayu Bungo juga  mengandung ajaran etika, moral, dan sopan santun.


Keywords


Melayu Jambi, Idiomatik, nilai budaya

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Dodi Oktariza, D. E. (2018). Idiom Populer Bahasa Melayu Jambi Dialek Melayu Bungo. Krinok, 3(1).

Hernawan, Retty Isnendes, E. K. (2017). Idiom Baduy Sebagai Cara Pandang Kearifan Lokal Dalam. ResearchGate, (September).

Husin, D. (1985). Struktur Bahasa Melayu Jambi. Jakarta.

Kridalaksana, H. (2011). Kamus Linguistik (Keempat). Jakarta: Gramedia.

Lindawati. (2012). Mamangan MinangKabau (Sebuah Kajian Semiotik). Wacana Etnik, 3(2), 211–223.

Nadra & Reniwati. (2012). Idiom Bahasa MinangKabau (Pertama). Surakarta. https://doi.org/10.1360/zd-2013-43-6-1064

Oktavianus. (2006). Nilai Budaya Dalam Ungkapan Minangkabau : Sebuah Kajian Dari Perspektif Antropologi Linguistik. Linguistik Indonesia, (24).

Rijal, S. (2018). Budaya Agraris Dalam Konsep Idiom Bahasa Indonesia : Kajian Antropolinguistik. Diglosia, 1(1), 45–52.

Sartini, N. W. (2009). Menggali nilai kearifan lokal budaya jawa lewat ungkapan (bebasan, saloka, dan paribasa), V(1), 28–37.

Sibarani. (2004). Antropolinguistik. Medan.

Siska Kusumawati. (2016). Leksikon Budaya Dalam Ungkapan Peribahasa Sunda. Lokabasa, (April).




DOI: http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v34i1.524.109-120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

_______________________________________________________________________________________________________

Aksara INDEXED IN:

   
     

_______________________________________________________________________________________________________

 

AKSARA diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Bali bekerja sama dengan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya (PPJB-SIP)

 AKSARA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License

 

View My Stats