Interjeksi Emotif dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Simeulue
Abstract
Emotional Interjection expresses inner feelings, shock, emotion, anger or sadness. This type of interjection is different from cognitive and volitive interjection. This study aims to reveal the form and meaning of emotive interjection in Indonesian and Simeulue. This research is a qualitative descriptive study and at the data collection stage the method used is the listening method which are classified according to their form and meaning of emotional interjections. Forms of emotive interjection in Indonesian, namely: amboi, aduh, bah, sialan, cis, idih, buset, lho, wah, yaa, and oh. In Simeulue, the form of interjection is: atangma'a, bere, mantarafak, silaki, sanando, lohek, ilayeng, tereben, injee, bahaindo, and owe. This study found a group of meanings for emotive interjection, which was further divided into shocked or astonished, painful or sad interconnections, disliked and disgusted interactions, disillusioned or frustrated interjections, disliked and disgusted interactions, and shocked injections. These are found 2 interjections surprised or amazed, 3 interjections disappointment or resentment.
Abstrak
Interjeksi emotif mengungkapkan perasaan batin, kaget, terharu, marah, atau sedih.Tipe interjeksi ini berbeda dengan interjeksi kognitif dan volitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk dan makna interjeksi emotif di dalam bahasa Indonesia dan bahasa Simeulue. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan pada tahap pengumpulan data metode yang dilakukan adalah metode simak yang disertai dengan teknik catat yang kemudian diklasifikan sesuai dengan bentuk dan maknanya. Bentuk interjeksi emotif di dalam bahasa Indonesia,yaitu amboi, aduh, bah, sialan, cis, idih, buset, lho, wah, yaa, dan oh. Dalam bahasa Simeulue bentuk interjeksi, yaitu atangma’a, bere, mantarafak, silaki, sanando, lohek, ilayeng, tereben, injee, bahaindo, dan owe. Penelitian ini menemukan kelompok makna untuk interjeksi emotif, yang terbagi lagi menjadi interjeksi terkejut atau takjub, interjeksi sakit atau sedih, interjeksi tidak suka dan muak, interjeksi kekecewaan atau kekesalan, interjeksi tidak suka dan jijik, interjeksi kaget dan terpukul, interjeksi keheranan. Dalam penelitian ini ditemukan dua interjeksi terkejut atau takjub dan tiga interjeksi kekecewaan atau kekesalan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdulla, A., & Talib, Z. (2009). The Meanings of Interjections in English and Arabic. Journal of the College of Arts. University of Basrah No, 50, 89-107.
Alwi, Hasan, dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (3rd ed.). Balai Pustaka.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Pustaka Pelajar.
Djajasudarma. (2010). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Reflika Aditama.
Goddard, C. (2014). Interjections and emotion (with special reference to surprise and disgust). Emotion Review, 6(1), 53-63. https://doi.org/10.1177/1754073913491843
Imamah, N. I. (2021). Poskolonialisme: Persepsi Publik Terhadap Indonesian Idol RCTI Oleh Masyarakat Desa Waru Barat Pamekasan. Syiar Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 1(1), 67-76. https://doi.org/10.54150/syiar.v1i1.35
Johan, Gio Mohamad, R. (2018). Interferensi Morfologis Bahasa Simeulue dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas V SD Negeri 10 Simeulue Tengah. Jurnal Metamorfosa, 6(1).
Kridalaksana, H. (2015). Introduction to Word Formation and Word Classes in Indonesian. Yayasan Pustaka Obor.
Luke, G. W. (2004). Advokasi yang Disponsori Negara? Kasus Mahasiswa Florida Bekerja Melawan Tembakau. Universitas Negeri Florida.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya Offset.
Muhammad, Sitti Rahmah, H. (2022). Hubungan Kekerabatan Bahasa Aceh, Bahasa Devayan, Bahasa Sigulai, dan Bahasa Jamee. Diglosia, 5, 897-920. https://doi.org/10.30872/diglosia.v5i4.511
Nasution, Wahidah, I. P. S. (2018). Interferensi Sintaksis Bahasa Simeulue terhadap Bahasa Indonesia. Jurnal Metamorfosa, 6(2), 159-170. https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results
Niswariyana, A. K. (2021). Penerapan Teori MSA padaTeks Perikatan Jual-Beli. International Seminar on Austronesian Languages and Literature IX, September, 22-26.
Ramadhani, S. (2018). Interjeksi dalam Bahasa Arab. LISANIA: Journal of Arabic Education and Literature, 2(1), 1. https://doi.org/10.18326/-lisania.v2i1.1-12
Shalika, M. P., & Mulyadi, M. M. (2019). Cognitive Interjection in Indonesian and Japanese. Humanika, 26(1), 32. https://doi.org/10.14710/-humanika.v26i1.22053
Soelistyowati, D. (2019). Ragam Interjeksi Bahasa Jepang. Deskripsi Bahasa, 2(2), 174-181. https://doi.org/10.22146/db.v2i2.3577
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wacana Kebudayaan Secara Linguistis. Sanata Dharma University Press.
Syahroni, V. (2018). Interjeksi Bahasa Melayu Dialek Pontianak. Khatulistiwa, 7. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/26689
Syaputra, D., & Mulyadi, M. (2022). Interjeksi Ha! Dalam Film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck: Pendekatan Semantik Metabahasa Alami. Medan Makna: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan, 20(1). https://doi.org/10.26499/mm.v20i1.3743
Widiatmoko, B., & Waslam, W. (2017). Interjeksi Dalam Bahasa Indonesia: Analisis Pragmatik. Pujangga, 3(1), 87. https://doi.org/10.47313-/pujangga.v3i1.330
Wierzbicka, A. (1992). Semantics: Cognition and culture. Oxford University Press.
Wierzbicka, A. (1996). Sematics Primes and Universals. Oxford University Press.
Yulsafli, F. (2021). Kelas Kata Bahasa Sigulai Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh. Jurnal Sosiohumaniora Kodepena Information Center for Indonesian Social Sciences, 2(1).
Zellatifanny, C. M., & Mudjiyanto, B. (2018). Tipe Penelitian Deskripsi Dalam Ilmu Komunikasi. Diakom: Jurnal Media dan Komunikasi, 1(2), 83-90.https://doi.org/10.17933/diakom.v1i2.20
Refbacks
- There are currently no refbacks.