NOUN CONSTRUCTION IN BIMANESE
Abstract
Abstract
Bimanese is an interesting language to observe because it is located in the area between two types of languages, namely an af xed language and an unaf xed language (Satyawati, 2010, p. 2). With such conditions, of course Bimanese will have characteristics in both languages. From several studies (Ara k (2007), Jauhari (2000), Owens (2000), and Satyawati (2010), studies related to noun constituents have not been studied.The results of previous studies focused more on general syntactic studies, especially on syntactic relations and the valence of Bimanese, even though it is really very important to observe each Bimanese constituent so that the speakers can describe Bimanese grammar gradually. For the rst phase, the research will observe the nominalizer of the language. Functional Grammar by Kroeger (2005) and some concepts from Van Valin and Dixon will be applied to analyze the collected data. The theory used is related to theory of noun. It is hoped that the aim of the research- to nd out the nominal system in Bimanes if it is similar to Indonesian- can be known. Method used to collect data is elicitation method completed with recording and note taking technique, while for analyzing data distributional method and equivalence method are applied. The results of the study will show the forms of nominalizer whether they are morphological or syntactical marker.
Keywords: Bimanese, nominalizer, clitics, typology
Abstract
Bahasa Bima merupakan bahasa yang menarik untuk diamati karena letak penuturnya di antara dua tipe bahasa, yaitu bahasa bera ks dan bahasa tak bera ks (Satyawati, 2010, p. 2). Dengan kondisi yang demikian, tentunya bahasa Bima akan memiliki ciri di kedua bahasa tersebut. Dari beberapa penelitian (Ara k (2007), Jauhari (2000), Owens (2000), dan Saty- awati (2010), kajian yang berkaitan dengan konstituen nomina belum dikaji. Hasil penelitian sebelumnya lebih banyak difokuskan pada kajian sintaksis secara umum, khususnya pada relasi sintaksis dan valensi Bahasa Bima. Padahal, sesungguhnya sangatlah penting untuk mengamati setiap konstituen bahasa Bima agar dapat mendeskripsikan gramatika bahasa Bima secara bertahap. Untuk tahap awal, dalam penelitian ini akan diamati penominal dalam bahasa Bima. Agar analisis data dapat dilakukan dengan baik, akan digunakan Functional Grammar yang disampaikan oleh Kroeger (2005) dan juga beberapa konsep dari Van Valin dan Dixon. Teori yang digunakan adalah teori tentang Nomina. Dengan harapan, tujuan penelitian untuk mengetahui sistem penominal dalam bahasa Bima apakah serupa dengan bahasa Indonesia dapat diketahui. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan metode simak dan metode cakap, sedangkan untuk menganalisis data menggunakan metode padan dan distribusional dengan bantuan teknik lesap dan teknik substitusi. Hasil studi ini berupa pemarkah penominal, apakah berbentuk morfologis atau sintaksis.
Kata kunci: bahasa Bima, penominal, klitik, tipologi
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ara q. (2005). “Grammatikal Relation causa- tive and Aplicative in Bimanese”. Thesis. Denpasar. Udayana University.
Dixon, R.M.W. 2011. Basic Linguistics Theory: Gramatical Topics. America: Oxford Uni- versity Press.
Gerner, M. (2012). The Typology of Nomi- nalization. In Language and Linguistics Vol 13.
Halliday, M.A.K. (2000). An Introduction to Functional Grammar (2nd edition) [M]. London: Edward Arnold.
Jauhari, E. (2000). “Pasivisasi dan Alternation Core Argument in Bimanese” (Thesis). Denpasar: Udayana University.
Yue, Lei, Jiayu Wang & Yi ZhangNominaliza- tions: From Features to Applications in Abstracts of Linguistics Academic Papers
Northwestern Polytechnical University. In Global Journal Of Human-Social Science: G Linguistics & Education Vol. 18.
Jonker, J.C.G. (1896). Bimaneesche Spraak- kunsj. Uitgegeven door.
Kridalaksana, H. (1988). Beberapa Prinsip Per- paduan Leksem dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Kridalaksana, H. (1992). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kridalaksana, H. (1992). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mithun, M. (2001). “Who shapes the record: the speaker and the linguist”. In Newman, Paul and Martha Ratliff, editors. Linguis- tics Fieldwork. First Edition. Cambridge: Cambrigde University Press.
Owens, M. (2000). “Agreement in Bimanese”. Tesis. University of Canterbury.
Palmer, F.P. (1994). Grammatical Roles and Relations. Great Britain: Cambridge Uni- versity Press.
Rachman dkk. 1985. Sistem Morfologi Kata Kerja dalam Bahasa Bima. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Shibatani, M. (2002). “On the Conceptual Framework for Voice Phenomena”. Maka- lah yang disajikan di Program Pascasarjana Universitas Udayana. Rice University dan Kobe University.
Soepardi. (1967). “An Introduction to Bima- nese Morphology”. Thesis. Malang: IKIP Malang.
Sulaga, IN. (1996). Tata Bahasa Bahasa Bali. Denpasar: Balai Bahasa.
Syamsuddin. (1996). “Kelompok Bahasa Bima- Sumba. Kajian Makna Penghormatan dan Solidaritas”. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana.
Tama, IW. dkk. (1996). Fonologi Bahasa Bima. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Van Valin Robert D., Jr. and William A. Foley. (1980). Role and Reference Grammar dalam Moravcsik and Wirth, editors.
Van Valin, Robert D., Jr dan Randy J. la Polla. (1997). Syntax: Structure, Meaning, and Function. Cambridge: Cambridge Uni- versity Press.
Van Valin, Robert D., Jr. (2005). Exploring the Syntax-Semantics Interface. First Edition. Cambrige: Cambrigde University Press.
Satyawati, M.S. (2009). Relasi Sintaksis Bahasa Bima. Disertasi. Denpasar: Universitas Udayana.
Satyawati, M.S., Artawa, IK., Pastika, IW., and Sutjaja, IG.M. (2010). Valency And Syn- tactical Relation in Bimaness. e-Journal of Linguistics, Vol. 3.
Satyawati, M.S. (2011). Dhiatesis Markers in Bimanese. Jurnal Linguistika Vol. 18.
Refbacks
- There are currently no refbacks.